SINTANG, ARWANANEWS- Empat penghulu muda dari generasi Z resmi mulai bertugas di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sintang. Mereka adalah Fadhil Fadani, S.H., M.H., Sispandi, S.H., M.E., Syukron Hadi, S.H., dan Arman, S.H. Keempatnya merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru yang ditempatkan di berbagai Kantor Urusan Agama (KUA) di wilayah Sintang.
Meski tergolong muda karena lahir antara tahun 1999 hingga 2000, kehadiran mereka membawa semangat baru dalam pelayanan publik berbasis agama dengan pendekatan digital, partisipatif, dan dekat dengan masyarakat. Fadhil Fadani yang lahir tahun 2000 menjadi penghulu termuda di antara rekan-rekannya.
Fadhil Fadani kini bertugas di KUA Kecamatan Tempunak. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister di bidang Hukum Syariah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Semasa kuliah, Fadhil aktif sebagai pengurus remaja masjid, mengikuti kegiatan pendakian gunung, dan pernah mewakili kampusnya dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) cabang Khattil Qur’an.
Dalam wawancara Rabu ( 30/07/2025 ) Fadhil menyampaikan," Bahwa langkah pertamanya sebagai penghulu adalah belajar dari para senior yang telah lebih dulu menjalankan tugas. Ia menekankan pentingnya penyesuaian komunikasi dalam melayani masyarakat lintas usia dan latar belakang.
Apabila berinteraksi dengan yang lebih tua, ia mengedepankan adab dan sikap yang baik, sementara jika berinteraksi dengan kaum milenial atau Gen Z, ia memilih gaya bahasa yang santai namun tetap menjaga norma yang berlaku di masyarakat. Ia juga lebih memilih menggunakan bahasa daerah setempat sebagai bentuk pendekatan agar lebih dekat dengan masyarakat dan mengurangi jarak komunikasi.
Sebagai bentuk inovasi, Fadhil berencana membuat dokumentasi video atau vlog aktivitasnya sebagai pencatat nikah agar lebih akrab dan menginspirasi publik, terutama kalangan muda.
Sispandi yang kini bertugas di KUA Kecamatan Dedai adalah lulusan S1 Hukum Keluarga Islam dari STAIMA Sintang dan S2 Ekonomi Syariah di IAIN Pontianak. Ia pernah menjadi tenaga pengajar dan juga aktif mengikuti perlombaan debat lingkungan hidup saat kuliah.
Sispandi mengungkapkan bahwa tantangan utama sebagai penghulu baru adalah proses adaptasi terhadap lingkungan yang baru, baik secara sosial maupun budaya. Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan bermasyarakat di tempat tugas.
Ia juga menyampaikan pentingnya peran penghulu muda sebagai penengah dalam keberagaman masyarakat, dan turut aktif menciptakan suasana rukun. Sebagai bentuk inovasi, ia menggagas program KUA Masuk Desa yang menjangkau wilayah terpencil untuk layanan nikah, wakaf, dan konsultasi keluarga.
Ia juga ingin menjadikan KUA tempatnya bertugas sebagai Sakinah Center, yakni pusat edukasi keluarga yang menyediakan forum rutin seputar parenting, penyuluhan kesehatan reproduksi, dan penyelesaian konflik rumah tangga. Di samping itu, ia juga akan membuka kelas bimbingan pranikah digital melalui media Zoom atau platform pembelajaran daring berbasis LMS.
Syukron Hadi kini menjalankan tugas sebagai penghulu di KUA Kecamatan Ambalau. Ia menyelesaikan pendidikan S1 pada program studi Hukum Keluarga Islam di IAIN Pontianak. Semasa kuliah, ia aktif dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) cabang Tilawah. Selain itu, Syukron dikenal sebagai pengajar dalam platform digital mengaji bernama QORO’A.
Pengalamannya dalam membimbing bacaan Al-Qur’an secara daring membentuk gaya komunikasinya yang santun dan adaptif terhadap penggunaan teknologi. Kehadirannya di Kecamatan Ambalau membawa harapan akan pelayanan keagamaan yang tidak hanya menyentuh aspek formal, tetapi juga spiritual dan edukatif bagi masyarakat di wilayah terpencil.
Arman yang bertugas di KUA Kecamatan Ketungau Hilir adalah lulusan Hukum Keluarga dari STAIMA Sintang dan kini sedang melanjutkan studi magister di bidang Hukum Umum di Universitas Semarang. Ia memiliki pengalaman sebagai kepala sekolah sebelum diangkat menjadi penghulu, yang memperkaya kepemimpinannya dalam menjalankan tugas pelayanan publik.
Arman juga pernah mengikuti MTQ pada cabang Karya Tulis Ilmiah (KTI), menunjukkan ketertarikannya pada penulisan ilmiah keagamaan. Ia dikenal aktif membangun relasi dengan tokoh masyarakat dan berupaya menjadikan KUA sebagai tempat layanan keagamaan yang inklusif, informatif, dan menjangkau semua kalangan.
Kehadiran empat penghulu Gen Z ini menandai era baru dalam pelayanan KUA di Kabupaten Sintang. Mereka datang dengan semangat belajar, pengalaman organisasi, dan segudang prestasi semasa kuliah.
Berbekal latar belakang akademik yang kuat serta pengalaman dalam lomba MTQ, organisasi masjid, pendidikan digital, dan kepemimpinan, keempat penghulu muda ini diharapkan dapat memperkuat posisi KUA sebagai lembaga keagamaan yang profesional, terbuka, dan mampu menjawab tantangan zaman melalui pendekatan yang humanis dan berbasis teknologi.
( MS )
Posting Komentar untuk "Siap Jadi PNS Muda Berlandaskan Agama dan Membawa Semangat Inovasi Digital, Empat Penghulu Gen Z Mulai Bertugas di Sintang"